Manajemen
Aset
A. Pengertian Manajemen Aset
Aset
merupakan hal yang sangat fundamental bagi perseorangan ataupun organisasi yang
memilikinya, karena aset merupakan bagian yang penting dalam pencapaian tujuan
dari pemilik aset, dimana aset terletak di dalam bagian dari proses yang
membantu dalam pencapaian tujuan sebelum nantinya menjadi output yang
diharapkan (goals).
Berbicara kata "aset" berarti berbicara kekayaan atau harta yang nantinya diharapkan menghadirkan benefit bagi pemiliknya. Untuk dapat mengelola aset dengan baik, diperlukan mampu menguasai berbagai disiplin ilmu dengan baik seperti, ekonomi, akuntansi, teknik sipil, komputer, serta keuangan. Disiplin-disiplin ilmu ini kemudian diracik sedemekian rupa sehingga menjadi satu ilmu yang dikenal manajemen Aset (A. Gima Sugiama) 2012.
Tanpa mengelola aset dengan baik, maka tujuan organisasi ataupun individu tidak akan tercapai secara optimal. Contoh kecil, seorang mahasiswa setiap hari berangkat dari rumahnya menuju kampus dengan menggunakan sepeda motor, sedangkan dia tidak mengetahui dengan baik tentang elemen apa saja yang perlu diperbaiki atau diganti secara berkala pada sepeda motornya.
Kemudian
pada suatu hari sepeda motornya mogok ketika akan berangkat ke kampus, setelah
dicek ternyata oli mesin sudah mengering, karena kejadian tersebut hari itu
mahasiswa tersebut tidak berangkat ke kampus tetapi pergi ke bengkel untuk
memperbaiki sepede motornya.
Dari
contoh tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jika sepeda motornya
(aset) terawat dengan baik, maka tidak akan terjadi kerusakan di tengah
perjalanan ke kampus, dan mahasiswa tersebut bisa belajar dengan tenang di
kampus untuk meraih tujuannya yakni menjadi sarjana. Ini membuktikan bahwa aset
adalah bukan hal yang sepele dalam proses pencapaian tujuan, kita perlu
mengetahui dan memahami aset-aset yang kita miliki agar aset-aset yang kita
miliki bisa terus berada pada tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).
B.
Definisi Manajemen Aset
adalah
suatu proses pengelolaan sumber daya mulai dari sumber daya manusia, finansial,
fisik, dan informasi melalui POLC untuk mencapai tujuan yang efektif.
Definisi
Aset adalah yang
berwujud maupun tidak berwujud yang memiliki potensi untuk mencapai visi dan
misi. Dalam perspektif lainnya, aset diartikan sebagai berikut: aset adalah
segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomi yang dapat dimiliki baik oleh
individu, perusahaan, maupun dimiliki pemerintah yang dapat dinilai secara
finansial.
Aset
atau kekayaan yang dimiliki oleh individu misal rumah, tanah, kendaraan, dan
sebagainya. Aset milik perusahaan misal bangunan kantor, lahan perusahaan,
peralatan dan mesin, perlengkapan serta properti lainnya. Secara eksplisit aset
menurut sudut pandang ekonomi adalah barang (thing) atau sesuatu barang
(anything) yang dimiliki oleh seseorang, organisasi baik swasta maupun
pemerintah yang memiliki:
1. Nilai
ekonomi (economic value)
2. Nilai
komersial (commercial value)
3. Nilai
tukar (exchange value)
C.
Definisi Manajemen Aset menurut para ahli :
Menurut A.
Gima Sugiama mengemukaan bahwa “Manajemen aset adalah ilmu dan seni
untuk memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan
aset, mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai,
mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengalihkan
aset secara efektif dan efisien".
Menurut Siregar
(2004) “Manajemen Aset merupakan salah satu profesi atau keahlian yang
belum sepenuhnya berkembang dan populer di lingkungan pemerintahan maupun di
satuan kerja atau instansi”.
Menurut Hastings
(2010) manajemen aset adalah serangkaian kegiatan yang terkait dengan
(1) mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan aset, (2) mengidentifikasi
kebutuhan dana, (3) memperoleh aset, (4) menyediakan sistem dukungan logistik
dan pemeliharaan untuk aset, (5) menghapus atau memperbaharui aset sehingga
secara efektif dan efisien dapat memenuhi tujuan.
Menurut Prawoto mengemukakan
bahwa “Manajemen
aset adalah kombinasi dari manajemen, keuangan, ekonomi, tehnik mesin dan
praktek kerja yang diterapkan pada aset fisik dengan tujuan agar mampu
menyediakan tingkat pelayanan prima dengan biaya yang paling efesien”.
D. Siklus Aset
Siklus
aset menurut beberapa ahli seperti di bawah ini:
Siklus
Alur Aset (Sugiama, 2016)
Menurut A.
Gima Sugiama (2013) tahapan siklus aset meliputi :
1.
Perencanaan kebutuhan aset adalah serangkaian kegiatan
untuk merencanakan sesuatu rencana strategis yang dilakukan oleh suatu
organisasi.
2. Pengadaan
aset adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh/mendapatkan
aset/barng maupun jasa baik yang dilaksanakan endiri secara langsung oleh pihak
internal,maupun oleh pihak luar sebagai mitra atau penyediapemasok aset
bersangkutan.
3. Inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendatan,pencatatan,pelaporan hasil pendataan aset dan mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset yang tidak berwujud pada suatu waktu tertentu.
3. Inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendatan,pencatatan,pelaporan hasil pendataan aset dan mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset yang tidak berwujud pada suatu waktu tertentu.
4. Legal
audit aset adalah pemeriksaan untuk mendapat gambaran jelas dan
mnyeluruh terutama mengenai status kepemilikan,sistem dan prosedur
penguasan,pengalihan aset,mengidentifikasi,kemungkinan terjadiya berbagai
permasalahan hukum,serta mencari solusi atas masalah hukum tersebut.
5.
Penilaian aset adalah proses kegiatan penilai dalam
memberikan suatu estimasi dan pendapat atas nilai ekonomis suatu properti,baik
harta berwujud maupun harta tidak berwujud,berdasarkan hasil analisis terhadap
fakta-fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode dan
prinsip-prinsip penilaian yang berlaku.
6. Pengoperasian dan pemeliharaan
aset adalah serangkaian kegiatan untuk menggunakan dan memanfaatkan
aset dalam melaksanakan tuga dan pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Sedangkan pemeliharaan aset adalah sekumpulan aktivitas yang
diorganisasikan untuk menjamin agar aset dapat dioperasikan dalam kondisi
terbaik dengan biaya terendah.
7. Pembaharuan/ Rejuvenasi
aset adalah membangun kembali aset agar memiliki fungsi kembali
sebagaimana semula,bahkan mempertinggi fungsi dari aset tersebut.
8. Penghapusan
aset adalah kegiatan untuk menghapuskan aset dengan cara pengalihan
aset atau pemusnahan aset.
9.
Pengalihan aset adalah kegiatan pemindahtanganan kepemilikan
aset kepada pihak lain sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara
menjual aset,mempertukarkan aset,menghibahkannya atau disertakan sebagai modal
pada pihak lain.
10. Pemusnahan
aset adalah kegiatan yang dilakukan apabila aset tidak dapat
diperbaiki atau digunakan lagi.
Menurut Hastings
(2010) tahapan utama dalam siklus aset adalah:
1. Identifikasi peluang bisnis atau kebutuhan.
1. Identifikasi peluang bisnis atau kebutuhan.
2. Kemampuan
analisis gap dan analisis kebutuhan aset
3. Analisis
Pra-studi kelayakan, fisik dan keuangan - pilihan opsi
4. Perencanaan
Kelayakan, fisik dan keuangan - untuk opsi yang dipilih
5. Akuisisi,
pengembangan dan implementasi
6.Operasi,
dukungan logistik dan pemeliharaan
7. Memantau
(monitoring) dan review
8. Pembuangan
(disposal)
Menurut Campbell,
John D. (2011) menyatakan bahwa siklus aset terdiri dari :
Siklus Alur Aset (Campbell, John D., 2011)
1. Strategy
2. Plan
3. Evaluate/Design
4. Create
Procure
5. Operate
6. Maintane
7. Modify
8. Dispose
E. Jenis
Aset
Menurut
Dr. A. Gima Sugiama (Sugiama,2013:24-25) berdasarkan bentuknya, aset dibagi ke dalam dua
bentuk, yaitu:
1. Aset
berwujud (tangible assets) adalah kekayaan yang dapat
dimanifestasikan secara fisik dengan menggunakan panca indera.
Contohnya:
(Bangunan Kampus Polban by SS 2019)
(Motor dan Mobil by SS 2019)
Infrastruktur
misalnya jalan
(Jalan di komplek Polban by SS 2019)
2. Aset
tidak beruwujud (intangible assets) adalah kekayaan yang
manifestasinya tidak berwujud secara fisik yakni tidak dapat disentuh, dilihat,
atau tidak bisa diukur secara fisik, namun dapat diidentifikasi sebagai
kekayaan secara terpisah dan kekayaan ini memberikan manfaat serta memiliki
nilai tertentu secara ekonomi sebagai hasil dari proses usaha. Contohnya:
- Hak
cipta
(Hak
cipta sebuah buku Google 2019)
(Hak
Merk Dagang by SS 2019)
Menurut
Dr. A. Gima Sugiama (Sugiama, 2013:24-25) Aset juga dapat dibagi ke dalam dua kelompok
berdasarkan tujuan pengguanaan dan pemanfaatan asset terbukti yakni:
1. Aset
untuk tujuan komersial misal aset yang dimiliki perusahaan guna mencari laba.
Perusahaan BUMN dan swasta menyediakan asetnya ditujukan untuk mendukung
seluruh operasi perusahaan agar mencapai laba maksimum. Seluruh lahan, bangunan
berikut peralatan dan perlengkapan yang dimilikinya diorientasikan untuk
kepentingan bisnis/komersial.
Contoh
aset komersial:
(Gedung Trans studio mall Google 2019)
2. Asset
untuk tujuan non komersial seperti asset pemerintah untuk pelayanan publik.
Pemerintah menyediakan jalan, jembatan, irigasi, rumah sakit, sekolah dan
lain-lainditujukan untuk memberikan pelayanan pada masyarakat. Seluruh asset
tersebut tidak ditujukan untuk mencari laba, namun untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Contoh
aset nonkomersial:
(Jalan di komplek Polban by SS 2019)
Sumber
Referensi
Sugiama,
Gima. 2013. Manajemen Aset Pariwisata. Bandung:Guardaya Intimarta
Siregar,
Doli D. 2004. Manajemen Aset. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Hastings,
Nicholas A. John. 2010. Physical Assets Management. Australia:
Springer
Comments
Post a Comment